Friday, December 17, 2010

#33 WOW! MOMENT (RETWEET!)


I was in a club, having a very great moment cause this super effing kewl DJ playing so many DOOOOWWWPPP remix songs. He's the one who serve those IM ON MIAMI BIIAAATTCHH!


In the middle of his beat, i tweeted him. and WOW! i went home, and found that HE RETWEET my previous tweet. I know it sounds cheesy, but who cares?? for me, it's a WOW!

Saturday, December 11, 2010

#25 WOW! MOMENT (buzz in the bus)

im too excited to tell this story. so i wanna hit the main point fastly!
i went to work by bus this morning. quiet packed inside the bus. the money man come to me, i give her (yes she's a woman) the money. case closed.
then i need to take bus again to went home. surprisingly, i take the same bus. and what i love about this bus moment is, i got a buzz in the bus from her. she said 'hey.. we meet again!'.
she recognized me. WOW!
#10 WOW! MOMENT (finally found someone)

you're on a party. but you're exactly not a party animal nor a party goers. you just trapped cause friend of yours ask you to be her/his companion. you try to enjoy the music, taste the wine, throw smile to the people that pass infront of you, checking your cloth several times even you know so well that there's nothing wrong with the dress, suddenly being a blackberry hard user, bb status updates, twitter, ym, msn, facebook, even browsing something unimportant like the lyric of the current playing song.

but then you saw someone from your class. the one that usually being the last person you ask to talk with. and hell yes, you walk into the person, as you walk, your mind is twisted, one side you think 'oh dear God.. thanks for sending me this guardian angel *or what-so-ever' but in the other side you think hard what stuff you should talk to him/her.

and this is the best line that come up from your mouth is "WOW! you're here,dude! thanks God.. i thought i'll be died boring in here.. who are you going with? and blablabla..."
#4 WOW! MOMENT (even a traffic light can make a WOW)

waiting the red light turns into green is such a boredom. (let me clear this one, im talking about the traffic light, but if you already thought as if waiting someone to give her/his love to you, it's okay. but i guess it's not polite to say it's such a boredom cause blablabla...... *long talk)
before the traffic light have their own count down timer, i love to guess how long the green will shows, cause when i said ZERO then the green light is show up, i feel like WOW! they can hear me.
#3 WOW! MOMENT (what a folks!)

meet the folks.
talking about 1 hilarious moment.
as all the folks remember and let their memories travel to the particular moment, no one can help theirself to continue tell the story.
all you can hear is just the srikes of heavy laugh and yes the story mmm never been really touch the finale. WOW!
#17 WOW! MOMENT
(straight to the point)

when someone really really success determine what is SMS then express the feeling and makes my right thumb dancing fastly on the keypad to reply.
WOW!




Friday, December 10, 2010

#8 WOW! MOMENT (you poke me, i poke you, love speaks in other language)

background story : afternoon date at your crib
you : watching tv
she : playing laptop

you (you poke her) : "look! she's finally back to her womanizer ex. dork!"
her reaction : only look at the screen for 5 sec, make a single nod, back to laptop.

she (she pokes you) : "see? i've told you. he sends request to follow my twitter"
your reaction : just saying 'accept if you want or even block him' while your eyes still at the tv's screen.


it's like holding hand in invisible mode. both of you still involve in each other seconds.
WOW!
#23 WOW! MOMENT (finger licking good!)

having dinner with someone you know for years at a quiet dope bistro in town, order some menu that you choose randomly then get surprise with the look right when it's serve on the table. no one complaining, staring at each other, start grinning and both of you know KFC is the next place you'll bounce in after this. it's a WOW!
#7 WOW! MOMENT (is it telepathy?)

do you ever feel wants someone like badly but you cant reach it at that time? (like you're on the desert and crave for one scoop of hagen daz mint chip).
you spell one particular name, picturing the face on your mind, then VOILA! you see your favorite alphabet series on your phone's screen. either as an incoming call or a ping, buzz, nudge, you named it. for me, it's a WOW!

Saturday, December 4, 2010

presisi

15.50 WIB

Seperti batman, superman bahkan satria baja hitam yang selalu datang tepat waktu
Doi engga pernah telat.
Seperti ada benang khusus yang menjuntai dari hati ini ke hatinya
Kedengerannya seperti bait klise khas romansa celana cutbray
Tapi aseli, ini lebih dari sekedar telepati.
Tanpa menyebut namanya, tanpa membayangkan wajahnya
Doi muncul dengan caranya.
Kadang dengan jejak huruf,
Sekali waktu dengan sambungan internasional,
Suka-suka dia, tapi gue suka dengan cara suka-sukanya.
Semua sangat pas, presisi.

Wednesday, November 24, 2010

dansa dansi kelompok huruf

10.00 WIB

Permainan kata berlanjut.
Berselingkuh dengan media baru yang berisi 140 karakter
Segala yang mikro tentu tidak seleluasa yang makro
Segala yang mikro memaksa otak diperas lebih rodi
Pola kalimat berubah mengikuti keterbatasan
Perselingkuhan berlanjut. Selingkuh antar negara
Indonesia, Inggris, kadang Perancis serta German
Tidak trendi bila hanya menggunakan satu bahasa
Untung saja kamus online mengerahkan banyak portalnya
Satu dua klik bisa menterjemahkan segala arti
Tafsir kanan kiri berusaha memadatkan karakter
Membagi sepertiga pikiran
Sepertiga hati dan sepertiga spontanitas
Lengkap.

Ada drama, ada komedi, ada pula dibuang sayang
Seperti memindahkan televisi ke dalam layar blackberry
Tanpa ada sensor dan takut akan somasi
Semua bebas manjakan opini disulam dengan gerak jari
Tidak ada pihak berwajib di dalam sana
Hanya ada kita-kita, gelonggongan individu urban dari penjuru dunia

Banyak rasa tertuang dalam balutan satin ekspresi
Tanpa ada turbulensi yang berujung tendensi
Semua datang tanpa cuilan ekspektasi
Ada keasikan tersendiri di dalam wadah berbasis koneksi
Seperti jelujur yang dievaluasi, rapih dan cakap aksi
Membuat ketagihan seperti ganja dan ekstasi

Selamat datang dalam sastra singkat
Dimana dansa dansi kelompok huruf bertempur
Berebut ingin digunakan dan dipekerjakan
Bukan untuk keren-kerenan
Namun ada kebanggan dalam saringan 140 kesempatan

Parodi Huruf Tanpa Maksud Apa-Apa Jadi Engga Usah Mikir Ini Ada Artinya.

21.45 WIB

Setiap kata gue gulingkan layaknya kambing
Kalimat yang berhasil dirapihkan dalam saf-safnya
Setiap paragraf yang asam manis kayak belimbing
Yang berisi jargon dan siratan personifikasi
Merubah sutra menjadi surat bahkan tanda tanya
Atau sekedar permainan kelereng-kelereng emosi

Emosi dijait dengan benang gelasan
Paduan beling topi miring dan jelantah
Ada apa dibalik mural abjad yang berahasia
Mencari arti dalam lembar kamus hasil jarahan
Balada kehidupan sudut entah berantah
Inilah yang menjadi masalah gue sebagai manusia

Manusia berevolusi menurut teori Darwin
Manusia menteorikan manusia
Dari kera hingga mahkluk yang mengenal cinta
Gue kehabisan kata-kata karna ditiup angin
Engga ada lagi yang bersisa
Bahkan tanda titikpun gue engga punya

Tuesday, November 23, 2010

si awal

21.06 WIB

Bukan saatnya main salah salahan,
karena salah bukan permainan,
salah adalah kebenaran yang tertunda,
yang akan membuat benar terasa sempurna nantinya.

Bukan waktunya berebut menyalahkan diri masing-masing,
karena salah bukan piala apalagi sesuatu yang membuat bangga,
salah adalah kebenaran yang ditunda,
yang bisa membuat benar ditunggu kedatangannya.

Ini salah dari awal, dari awal sudah salah
Jadi, salahkan saja si awal
Mengapa harus jadi awal bila berani melupakan si akhir
Mungkin awal ingin mengajak sesal untuk bertemu dengan akhir
Karena awal, sesal, dan akhir akan bersatu
Menjadi satu kesatuan seperti lego-lego yang disusun
Yang membentuk sebuah bentuk, bentuk ergonomis
Yang dari kacamata perspektif terbagi menjadi tiga,
ada namanya di bagian belakang, bagian terkecil.
ada kata keliru di bagian depan, bagian terbesar.
dan air mata di antaranya.

Wednesday, November 17, 2010

seperti malam ini

19.30 WIB


Seperti memulai sesuatu di ruang yang gelap
Gue engga pernah yakin akan hasilnya
Seperti ditutup kain perca dalam melukis
Gue engga tau apa yang digoreskan di kanvas
Seperti ini dan seperti itu
Seperti malam ini.

Jika ada sesuatu yang bisa membuat perasaan melayang,
dan dilain waktu bisa membuat hati tersayat,
dan di hari lain bisa kembali beradu tinggi dengan layangan,
pasti sesuatu tadi namanya manusia.
Disebutkan bahwa yang membedakan manusia dan yang lain,
adalah kepemilikan akal.
Di mana akal bila hanya digunakan untuk menyakiti manusia lainnya?
Di mana adanya akal yang bisa menyembuhkan sebuah luka?
Luka yang kronis, yang dalam, yang membuat badan panas dingin
Seperti malam ini.

Siapa yang mengira bila yang namanya cinta bisa membinasakan rasa?
Yang gue jalani adalah menyambung garis putus-putus
Garis yang bila disambungkan akan menjadi sebuah prosa
Baris kata yang sempat hilang namun belum tenggelam
Bait kalimat yang belakangan sempat menyetrum hati
Namun tipu daya telah bercinta dengan dusta
Mengatasnamakan terlalu cinta
Dengan barisan keegoisan dia mengelabui gue, seperti kancil si anak nakal
Siapa dia sebenarnya?
Hati ini bukan wahana Dufan.
Bukan pula orkes satu malam.
Bukan sesuatu yang bisa membawa kesenangan sementara
Semuanya hancur lebur
Seperti malam ini.

Setelah lama lupa rasanya sakit
Kali ini datanglah wabah yang massive
Yang datang tanpa kawalan atau ketukan
Melesat seperti bintang jatuh
Yang jatuh tanpa ada yang tau dimana jatuhnya
Gue meronta dan dironta
Tidak lagi, tidak sekali sekali lagi mencoba
Sudah cukup.
Ini trauma namanya,
Seperti malam ini
Malam dimana hati ini berkerudung hitam
Berpayung hitam
Dibalut katun hitam
Berduka.

Tuesday, November 16, 2010

Animal Planet vs Taman Safari

19.00 WIB

Di mana letak bedanya? Letak ketidaksamaannya?
Setelah bertahun-tahun asik di depan TV ditemani remote
Menyaksikan, sebut saja, Animal Planet.
Kadang bisa sampai tertidur, Kadang bisa sambil makan
Kadang bisa diselingi mandi, Kadang bisa ini itu
Bisa sambil suka suka hati bicara
Menyaksikan seluruh tayangan di rumah,
tanpa harus beranjak memaksa kaki, tanpa harus ganti baju
Tanpa harus ada polesan di wajah atau bahkan takut rugi kalau tidak nonton.
Semuanya bisa dilakukan sejalan dengan senyum dan tanpa tendensi.

Kali ini raga menemukan kujurnya berjalan.
Mencoba mengunjungi langsung Taman Safari.
Cerita punya alkisah, istilah kekiniannya adalah terjun langsung.
Ingin merasakan ambiance berada di TKP.
Tertantang.
Bukan hanya kuda yang dipacu, namun adrenalin pun menjadi korbannya.
Yang baru selalu punya tempat.
Yang lama selalu punya alasan untuk menunggu.
Dan perjalanan dari satu kandang ke kandang yang lain menjadi lain dari yang lain.
Tak lagi memegang remote untuk mengendalikan volume suara,
Tak lagi bisa seenaknya meninggalkan area kalau kalau bosan melanda,
Semuanya serba mengikuti prosedur.
Namun menyenangkan.
Namun memberikan pengalaman tersendiri.
Namun..... *mencari alasan lain supaya perjalanan ini benar-benar lebih menarik ketimbang duduk di atas sofa dan seenaknya pindah-pindah saluran tv

Namun ada pertentangan di dalam sini.. (menunduk dan melihat ke dada)
Taman Safari tidak sama dengan Animal Planet.
Taman Safari terlalu punya banyak tempat untuk disinggahi,
Terlalu banyak pengujungnya,
Terlalu meluas hingga fokus pun tak bisa singgah,
Bukan Taman Safari tempat pengembara ini.
Di sini adrenalin yang dinomersatukan.
Bukan hormon itu yang ingin dikedepankan.
Hanya Animal Planet, Sofa, Remote, dan Rumah lah yang bisa menyentuh dopamin.
Memberi efek seperti morfin.

Ternyata memang belum ada yang bisa menggantikan
Belum ada yang bisa membuat rasa nyaman menjadi satu rasa yang mahal
Satu rasa yang dicari keujungnya duniapun belum tentu ada.
Hanya satu, hanya dia.

Friday, November 5, 2010

Maka..?

19.52 WIB

Bukan sekedar distorsi pengisi hening di perpustakaan
Bukan pula sorakan pemanis dalam pertandingan
Gue mulai terbiasa dengan ketololannya
Dengan kepolosannya
Dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos seperti petasan banting
Gaya bercandanya yang memaksa tawa ini terpelanting
Dia adalah dia.
Engga peduli dengan sekitarnya, masa bodokatanya
Dia berjalan tanpa beban, tanpa banyak rencana
Tanpa takut dan ragu, tanpa banyak ba bi bu

Perhatian gue teralihkan
Yang belum pernah ditaklukan, kini ditundukannya
Diajaknya mata ini bermain dengan dunianya
Ditunjukannya bahwa menunggu engga selamanya asik seperti karambol
Dijelaskan bahwa cinta untuk dinyatakan bukan dipendam. Gue tertampol.
Bahwa akhirnya dia bermain majas karena dia seperti sastra
Dia terlalu nyata untuk berjejer di rak SciFi atau Fantasy
Terlalu manis untuk diletakan di bagian Horror
Terlalu sederhana kalau dipaksakan masuk ke barisan Hobbies
Maka Literature lah yang paling sesuai menjadi porosnya
Seni menulis yang di dalamnya ada fiksi dan non fiksi
Seni yang membawanya bergerilya di hati ini
Seni yang membuat A B C menjadi cacat arti


Tanpa mengurangi rasa hormat
Topi ini diangkat.
Mengakui bahwa kesederhanaan selalu punya magis nya sendiri
Bahwa suka karena terbiasa adalah benar adanya, dan
Bahwa rasa nyaman seperti tidur di kasur air adalah magnet,
adalah perekat mata ini dengan matanya.
Kini tawanya menjadi favourite di malam hari
Sapanya menjadi molekul adiktif setiap pagi
dan dirinya menjadi yang ditunggu seperti Sabtu
Dia adalah dia.
Rahasia terdalam dari sebuah perasaan telah diketahuinya
Namun mulut masih dalam fase kontra
Enggan mengucap, enggan berbisik.
Biar mata yang mengambil alih, biar tangan yang berjabat.
Menghapus tanya yang ada, meniadakan jarak yang ada
Dia adalah dia, dia bisa menjadi kita.
Dia adalah kita dengan penambahan gue di dalamnya.
Maka?

Wednesday, October 27, 2010

kontradiksi

20.52 WIB

Bukan ingin bermain dengan api atau
bercanda dengan percikan-percikannya
Ini adalah sebuah sikap yang dipengaruhi rasa
Ketika hati ingin teguh beriman seperti Jakarta,
ada saja godaan yang menggangu dengan manja
Entah bagaimana awalnya, kini yang tunggal telah bercabang

Bukan salah bunda mengandung
Bukan pula salah salah kata maafin aja
Ini bukan suatu kesalahan. Mari kita samarkan.
Sebut saja : Keberagaman
Usia : Terlalu dini untuk diidentifikasi
Pekerjaan : Pembuat kontradiksi
Kadang hati butuh tantangan untuk sebuah pembuktian
Kali ini muncul satu mahkluk yang muncul sebagai ujian
Diri ini masih berdiri tegap, tanpa menoleh kanan kiri
Masih sama, masih menunggu cinta diseberang sana
Masih masih dan masih. TITIK.

Namun ini beda,
ini tidak sama.
Tanpa ketukan di pintu atau bahkan bunyi langkah kaki
Tanpa pengumuman atau bahkan bisikan peringatan
Tanpa ini tanpa itu, tanpa mimpi yang bisa ditafsir
Semua terjadi begitu cepat
Secepat jari-jari ini menari untuk bercerita.
Tidak sadar. Atau mungkin, pura-pura tidak sadar.
Pihak ketiga ini masuk perlahan, tanpa banyak kata
Hanya mendengarkan cerita tentang penantian cinta
Hanya mengangguk-angguk
Hanya tersenyum sesekali
Namun ini sarat makna.

Dalam diamnya, ada tatapan yang beda
Dalam genggam tiba-tibanya, ada deg-degan yang meraja
Dalam rahasianya, ada nama gue didalamnya.

SEKIAN.


(salam galau)

Saturday, September 18, 2010

kolaborasi komunikasi kedokteran

19.30 WIB

Bukan sekedar anestesi cinta-cintaan
Namun ampul demi ampulnya benar memabukkan
Seperti sebuah diagnosa luar biasa,
gue dan rasa ini menyatu sempurna
Tanpa ada basa basi
Tanpa perlu resep racikan farmasi

Anatomi ini menari mengikuti syaraf hati
Ia datang seperti sel-sel yang berkolaborasi
Antipiretika, analgetika, dan sedikit antidepresan
Hilang semua rasa sakit dan hampir hilang kesadaran

Bukan sok-sokan bermain kata milik anak kedokteran
Gue tetap anak komunikasi yang sulit berkomunikasi
Namun perasaan ini memaksa untuk direnda
Dengan bahasa yang berbeda namun sarat makna

Gambaran tadi hanya secuil dari otak kiri yang berjabat dengan jari
Pusaran bahagia sesungguhnya terlalu megah
Sampai sulit sedemikian rupa untuk dijarah
Biarkan senyum-senyum yang ada berduplikasi setiap hari
Selagi dirinya masih melebur dengan enzim dan para sendi
Selagi gue dan dia merasakan hal yang sama
Yang tanpa diucapkan dengan kata, kita tau artinya
dan menggunakan tawa sebagai tebusannya
Walau kadang selalu tertawa lebih dulu
Sebelum berbagi cerita.
Sebelum terbius bakteri-bakteri (yang kuharap itu) cinta.

Tuesday, September 14, 2010

statis ajaaaaa

21.30 WIB

Rasanya selalu memacu detak jantung
Seperti menanti hadiah rahasia dalam bungkus ciki
Tangan cekatan membuka
Tarian raut wajah berlomba
Kadang bahagia, kadang kecewa, kadang biasa saja
Seperti inilah berjalan bersamanya

Namun hari ini berbeda
Sedang lelah dengan rasa yang heterogen
Biarkan kali ini hanya tunggal yang dominasi
Tidak ingin melirik ke tangan kiri
Berharap jarum-jarum itu mati
Tidak usah meniru bumi yang berputar
Statis saja


Bila saja dalam kamus tertulis kata bareng
Maka mati-matian tangan ini akan menyalinnya
Dan andaikan kamus menghapus kata pergi
Maka kaupun tak harus membuat kata itu ada

Monday, July 26, 2010

samar

19.00 WIB

rasanya baru kemarin diserang susah tidur
dibombardir dengan paradigma tentang dirinya
dibuat pusing menelusuri labirinnya
dan dijungkir namun lupa ia balikkan

rasanya baru sejam yang lalu ditampar tawa
terkikik tak kenal henti dengan dirinya
membahas apa yang ada dalam 24 jam setiap harinya
gue memang banyak diam. diam-diam dihanyutkan
terbawa arus oleh ceritanya. oleh caranya bercerita
bukan karena tawanya yang meledak-ledak seperti molotov
bukan juga semata-mata karena bahasa tubuhnya yang ia kerahkan
namun gue selalu suka. suka dengan ceritanya. suka dengan dirinya

engga ada yang berubah
dari dulu hingga bumi ini berevolusi 3 kali
gue (hampir) selalu ada buat dia dan sebaliknya
tanpa ada udang dibalik batu
tanpa ada tipu muslihat
semua berjalan dengan baik
sebaik matahari yang mau berganti shift dengan bulan
sebaik pluto yang rela jabatannya dicopot

namun dasar manusia
mengunci hati rapat-rapat akibatnya malah berontak
benteng pertahanan runtuh, jendral.
tidak bisa lagi pura-pura dalam perahunya kura-kura
ini benar-benar suka

semua tampak samar
seperti lupa memakai kacamata
dalam samar ini, muncul secercah rasa
rasa yang engga ada dalam buta atau nyata
hanya ada di dalam samar.
gue menikmatinya. para pecundangpun ada di blok yang sama
dalam samar, tanpa harus ada deklarasi cinta, dia milik gue

tapi sekarang...
mata ini dipaksa memakai alat bantu penglihatan
semuanya nampak jelas. sangat jelas dan nyata
sangat nyata hingga bukan hanya mata ini yang harus rela
namun ujung kepala sampai ujung kaki semua
bahwa sudah saatnya mata ini melihat dunia
yang isinya bukan hanya paras dan seluruh tentangnya
mata ini kini beristirahat
dari samar yang menjelma hampir selamanya

selamat datang, serdadu ciut nyali
semoga berhasil di medan yang kali ini
atau pergi saja ke jawa bila tak ingin lagi di medan

Monday, June 28, 2010

seperti berkendara di hari lebaran

08.00 WIB


yang terjadi... terjadilah
begitu ucap hati ini berkali-kali sebelum kaki melangkah
28 juni 2010
hari senin
hari deg-degan sedunia
dunia gue.
sidang skripsi, begitu namanya.
bukan tanpa persiapan, bukan tidak tahu medannya
raga ini terlalu siap, seperti penerjun payung yang dipersenjatai lengkap
ada altimeter, canopy, jumpsuit, gloves, dan banyak lagi.
siap terjun, kapten.
siap merasakan hentakan-hentakan dan semua bentuk kejutan yang diluar dugaan


60 menit.
biasanya bisa mendengar sekitar 13-15 lagu berdurasi sekitar 4-5menit di iTunes
bisa juga nonton liputan gosip
bisa juga untuk ngobrol ke sesama esia supaya bayarnya cuma 1000
tapi kali ini berbeda
berdiri, duduk, presentasi, bermain dengan kata, membangun benteng pertahanan, berdoa supaya semua cepat selesai.
dan selesai.


SARJANA KOMUNIKASI (S.Si)



itu yang didapat setelah bertahun-tahun menuntut ilmu.
semua ditentukan dalam 60 menit.
sepadankah??
*angkat bahu, muka acuh, tak peduli. bodo amat. yang penting lulus.



semua berjalan sangat lancar
padahal tidak sedang di dalam jalur bebas hambatan
rasanya seperti berkendara sewaktu semua orang mudik lebaran
menyenangkan
melegakan


di hari yang sama, seorang wanita kelahiran 1956 merayakan hari jadinya
beliau dan dirgahayu nya
bocah kecil dan sarjana nya


kado terindah untuk masing-masing adalah keduanya saling memiliki, terikat oleh darah, dan dapat merayakan dua hari bahagia tersebut dengan orang-orang yang disayangi






SELAMAT ULANG TAHUN, MAMI.

SELAMAT SARJANA, DIT!

Monday, June 21, 2010

katanya mulai hilang

16.43 WIB

Jari-jari ini mulai kaku seperti cireng 500perak yang 2 hari didiamkan di atas meja
Tidak bergeming di atas papan berisi deret huruf dan beberapa angka serta simbol
Beberapa kali mecoba menari, namun gagal
Denting musik tak lagi seindah resital piano, tak lagi semerdu dawai harpa
Lagunya kini seragam
Seperti tiap Jum'at memakai batik dan Sabtu coklat-coklat ala siaga dan penggalang
Jati diri mulai kabur, identitas mulai samar
Katapun mulai hilang


Tolong kloning raga ini.

Tuesday, June 15, 2010

serupa tapi tak sama

10.18 WIB

Pagi ini hujan.
Saat yang tepat bagi jiwa-jiwa yang kosong
Jiwa-jiwa yang terluka dan meronta
Untuk berjalan.
Bermandikan tetesan luapan air kolam raksasa
Tidak akan ada yang sadar
Tidak akan ada yang tau
Dalam langkah jiwa yang sendu,
Sepasang mata teduh mengeluarkan tetesannya sendiri
Air bertemu air,
Sumber yang sama.. Mata..
Mata air.. Air mata

kinetik menjadi listrik

01.50 WIB

Tanpa sensor tanpa seleksi
Gulungan ini masuk ke pori-pori kehidupan
Tidak ada pemberitahuan dari toa atau selebaran
Benar-benar menyelinap bagai bajing kecil
Perlahan namun pasti

Cobaan.

Begitulah gulungan tadi dinamakan
Entah siapa penemunya
Namun hati yakin ia ditakdirkan s'bagai ujian
Tuk melihat strategi tak-tik pertahanan
Apa yang mau dipertahankan?
Saat kinetik tak dikonversi menjadi listrik,
Bagaimana akal dapat tersetrum dan selanjutnya
memberikan aliran-aliran kekuatan serta ketabahan ?

Merunduklah. Menunduklah.
Simpuhkan keangkuhan kita semua.
Buang sejenak gelar mahadaya yang kita punya
Tekan tombol pause sebentar saja.
Menunda kisah selanjutnya demi hasil yang lebih sempurna
Lebih baik setidaknya.

Boleh tambahkan air mata
Boleh juga sisipkan isakan
Bebas.
Ini komunikasi antara Sang Pencipta dengan yang diciptakanNya
Perbincangan terdalam seorang manusia
Percakapan tanpa biaya sepeserpun
Gratis.

Sang Maha Pemilik Jiwa mempunyai 3 cara
Tiga jalan yang berbeda
Pertama,
Ia akan menjawab doa umatNya dengan mengabulkan apa yang diminta kepadaNya langsung saat itu juga, setelah doa dipanjatkan.
Kedua,
Ia akan tetap menjawab doa umatNya dengan tidak mengabulkan apa yang diminta, karena Ia Maha Tahu. Ia tidak akan memberikan sesuatu yang bisa menjerumuskan umatNya, namun Ia akan menggantikan permintaan tersebut dengan yang lebih sesuai, yang akan membawa kebaikan bagi yang meminta.
Ketiga,
Ia akan menjawab doa umatNya dengan menunggu saat yang tepat untuk mewujudkannya. Karena Ia lah yang paling mengerti arti kata ' Semua akan indah pada waktunya '

Selamat tidur, cobaan.
Tidak sabar tuk berjumpa di ronde selanjutnya
Dimana jiwa ini semakin membaja
Dan kau tak lebih dari secarik origami
Yang bisa disiasati sesuka raga ini beraksi
Selamat tidur.

Sunday, June 13, 2010

terjemahkan untuk mendapatkan hasil maksimal

10.20WIB

Percayakan pada suara yang tidak didengar oleh telinga
Coba diam sejenak.
Tidak usah beranjak ke ruang kedap
Cukup konsentrasi, dan sedikit adegan tambahan,
menutup pelupuk-pelupuk kecil. Berikan mereka cuti sekejap.
Biar gelap mendramatisir apa yang akan dibisikkan.

Tidak butuh ketik reg spasi paranormal a b c
Tidak perlu buka-buka kartu yang ditafsirkan macam-macam

Hanya beberapa menit saja

Ajaklah organ penghasil empedu ini berbicara
Bukan hilang akal, atau mengilang-hilangkan akal
Namun organ ini bisa menjadi kamus kehidupan terlengkap
Menyimpan misteri dan hal yang terselip dari kehidupan

Mengapa hati berada disebelah KANAN?
Bukan karena tanpa alasan.
Dengarkan apa katanya.
Karena itu selalu benar.

'Listen to your heart, cause it's always RIGHT '

Saturday, June 12, 2010

selamat pagi, minggu

10.21 WIB

Apa yang istimewa dari hari minggu di saat pagi?
Semua ritual nampak statis. Sama saja.
Adzan subuh, matahari diketuk perlahan. Dibangunkan dari tidurnya.
Muncul dengan malu-malu. Keluar dari peraduannya. Perlahan.
Mulai meninggi, hingga akhirnya resmi dikatakan Minggu Pagi.
Pagi yang tepat untuk memutar kepala, bukan berolah raga,
Namun melihat apa yang dilakukan (dan yang belum sempat dilakukan) oleh kita selama satu minggu.

Lalu apa yang berbeda?
Nyaris tidak ada.
Tapi ada.
Setiap hari Minggu, umur kita bertambah 7 poin.
Bertambah 7 hari bila tidak salah hitung.

Minggu mendewasakan kita.

Minggu akan membawa kita pada Senin, Selasa, dan karib-karibnya,
hingga akhirnya bertemu lagi dengan Minggu yang selanjutnya.

Minggu menuntun kita.

Mendekatkan kita pada yang terlupa di Rabu, Kamis, dan sisa-sisanya,
hingga kita tahu bahwa Minggu yang membuat kita merasa dipeluk secara hologram.

Minggu adalah Minggu.
Hari terakhir dalam susunan tanggalan pada umumnya.
Identik dengan warna merah.
Atau setidaknya dia berbeda dari sederet angka di blok-blok hari lainnya.
Banyak yang iri.
Banyak yang ingin menjadi beda seperti Minggu.
Hingga akhirnya, muncul lah hari-hari yang jiwanya iri ini dengan warna seperti Minggu
Mengapa harus iri?

Karena Minggu selalu ditunggu.
Karena Minggu adalah candu bagi mereka yang membiarkan dirinya dicandu oleh keadaan.

Selamat (wahai) Minggu !

Friday, June 11, 2010

istirahatkan mulut, pekerjakan mata

09.30 WIB

Bila kata tidak sanggup lagi mewakili apa yang otak coba transformasikan
Maka cobalah berkerja sama dengan yang berbau non-verbal
Seperti tangis, tawa, cemberut, angguk, kedip atau seperti apa yang gue pilih...
Senyum.

Tidak perlu banyak tenaga untuk melakukannya.
Yang harus dimiliki adalah sinkronisasi antar rasa dan kepekaan syaraf bibir.
Sederhana. Namun sarat akan makna.

Gue jadi inget satu kalimat yang kemarin gue post ke Twitter :

' When they usually called it as a coincidence, I'd love to say that this is a serendipity :) '

Engga diduga, cukup banyak yang Retweet.
Cukup banyak mengalami hal serupa.
Bahwa ketidaksengajaan adalah bentuk lain dari percikan ragam perasaan
Dan malam tadi, percikan itu berubah menjadi sebuah kobaran.
Tanpa bisa dibendung, dan enggan untuk dibendung.
Gue menikmati kobaran tadi.
Korbaran yang menyelimuti gue dengan senyum malu-malu
Untung tidak ada kamera, tidak ada alat perekam
Raut wajah tengah tidak etis untuk diabadikan
Karena yang terjadi semalam, yaa memang harus stay di malam tadi.

Tanpa janji, tanpa pertanda, tanpa ada komunikasi.
Semua terjadi begitu saja
Hanya ada sedikit perasaan yang meronta di dalam dada
Bahwa tak lama lagi gue bisa ketemu sama dia
Tapi engga terbesit sedikitpun di otak gue bahwa kata 'tak lama lagi' berarti
saat itu juga.

Berada di tempat yang sama
Berada dibawah atap tempat kesukaan kami
Ketika kaki ingin melangkah meninggalkannya,
Sebuah lagu terdengar dari genggaman tangan kanan,
Ada namanya di sana.
Ada dirinya di dalam sana.

Bertemu.
Bercerita.
Banyak tawa.
Namun banyak kata yang engga sanggup terlontar.
Gue butuh bungee jumping. Butuh penggerus adrenalin.
Butuh beberapa detik untuk sedikit koalisi dengan hati.
Tenang, hati. Tenang.
Biarkan parodi huruf-huruf ini dijalin oleh indera yang lain.
Kepada yang terhormat, mulut.
Anda boleh beristirahat.
Biarkan mata ini yang menjadi burung pengantar pesan.

Sampai bertemu di ketidaksengajaan atau kejutan lainnya
Sampai bertemu di rindu selanjutnya

jangan tunggu lagi

17.40 WIB

Apa yang bisa dilakukan seorang ingusan dalam sebuah perubahan?
Masa bodo sebesar atau sekecil apapun perubahan itu.
Mungkinkah pribadi yang langka akan letupan gairah bisa melakukannya?
Jiwa yang telah lama diremehkan, didera, dihantam bogem cacian, apakah masih punya nyawa untuk bangkit?
Masih bisa ngga sih sebongkah badan yang tersusun atas jutaan sel ini membuktikan pada dunia bila ia tidak secemen itu?
Tunggu.
Jangan buktikan pada dunia.
Untuk apa?
Gue engga setuju.

Hei, bocah ingusan..!

Dunia tidak akan memberimu makan
Dunia tidak akan peduli apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi sama lo
Duniapun enggan mengurusi berpijak di mana kaki lo.

Dunia sudah sibuk.
Kalo lo merasa ingin menghubungi dunia, sorry man, yang lo dapet cuma mesin penjawab telvon.
Paling-paling '...Anda ada di antrian nomer sejuta sekian, silahkan tunggu'
Trus, buat apa? Buat apa menunggu segitu lama untuk ngasih liat kalo lo bisa memberikan perubahan?

Manusia.
Ya, itulah manusia.
Selalu ingin mencapai sesuatu yang diawang-awang.
Kalo dulu ada pelajaran pribahasa yang bilang,
semut di seberang sungai keliatan, giliran gajah di pelupuk mata, ngga keliatan.
Semuanya mendadak kasat.

Paksa diri lo bangun.
Kasih sedikit tenaga buat berjalan ke arah kaca.
Siapa yang lo liat di sana, adalah siapa yang paling berhak mendapat pembuktian dari lo.
Yap.
Diri lo sendiri.

Susah payah lo mau buktiin ke dunia, brur???
no way. yes way. no way lah!!
Gamparin dulu diri lo.
Sadarin.

Ngga ada yang lebih pantes buat menerima gebrakan perubahan selain diri lo.
Gebrakan seperti botol-botol kecap yang selalu dihantam ke meja oleh penjual Soto Gebrak.
Terserah seperti apa pembuktiannya
Mau secara terang-terangan atau gerilya, itu kan hanya cara.
Yang penting kan kontennya.

Berubahlah disaat otak, syaraf, indera, dan organ lo masih bisa dipekerjakan
Jangan menunggu sampai berkarat.
Jangan menunggu sampai sekarat.
Ini saatnya.

Thursday, June 10, 2010

... i adore you

13.33 WIB

EYE





A








DOOR







EWE
I ADORE YOU - Melpo Mene
Lost in a daydream of blue. And I feel so free.
And then It's like I fall from the sky. Everything that I see is you.
And you should know that
I'm thinking about what you said. When you held my hand.
Oh I adore you.
Now we are older and things disappeared somehow.
And I was thinking that maybe we'd stand a better chance. I
f we met today, I find myself talking to sharks. On my way to an island and still,
I adore you.. I adore you.. I adore you.
I was young. I was old and we were in we were out.
I wanna see.. I wanna see it all. I wanna die.. I wanna die..
Sweetheart.. sweetheart..
I thought I saw I thought I saw a light..
See it now see it now ..






tanpa banyak basa basi

22.47 WIB

Frekuensi radio mobil sekarang statis
Engga pernah lagi diganti-ganti.

Kaca kiri mobil juga sekarang mendadak biasa aja
Biasanya kaca kiri paling sering jadi inceran orang dari mobil atau motor sebelah yang mendadak bisa liat konser gratis.

Jalan-jalan ke mall itu mendadak kayak ngga ada tantangannya
Beberapa waktu lalu, tempat itu jadi arena petak umpet.

Hal yang paling kental kayak susu kental manis adalah lobby pusat perbelanjaan, atau setiap tempat yang bisa dipijak, kehilangan artis teater yang aktingnya luar biasa mendapat perhatian dari orang sekitar.

Masih banyak hal lainnya.
Namun ini sudah malam. Sudah saatnya mengelus hati.
Menenangkannya. Bahwa semua baik-baik saja.
Setidaknya besok pagi masih harus bangun.
Bukan untuk merubah semua hal yang kini sedang bergeser,
namun untuk menenangkannya lagi. Dan lagi. Dan lagi.

Selamat malam, alien.
Rindu enggan beranjak dari tempatnya.
Selamat malam, 2 potong ayam crispy-original & 1 reg. french fries
Rindu masih benar-benar enggan untuk beranjak.
Selamat malam... (Yes, you!)

Kangen.

tidak ada yang berlebihan untuk sesuatu yang memang lebih


PRECIOUS.

Gue lupa kapan pertama kali ketemu mereka. Beberapa dari mereka adalah teman saat SD. Sisanya adalah teman nya mereka saat di SMA. Seperti pergaulan pada umumnya, bertemu disebuah kesempatan, ngobrol basa basi, ketemu kedua kali mulai sok akrab (untuk menghindari suasana awkward), ketiga kali suasana udah mulai melebur kayak besi yang kena panas. blend.

Punya 8 teman sekaligus adalah sebuah kado yang engga terbayar oleh apapun. 8 orang. 8 kepala, 8 kepribadian, 8 ego, dan 8 kesenangan yang berbeda. Gue bersyukur.
Dari mereka gue bisa dapet kuliah psikologi secara cuma-cuma. Mereka secara tidak langsung mengajarkan cara berkomunikasi dengan manusia tipe tertentu. Mereka menunjukan bahwa mempunyai teman untuk berbagi artinya beban bisa disumbangkan tanpa harus sungkan dan bisa mendapatkan bahagia yang berlipat ganda. Gue menang lotre. Lotre seumur hidup. Lotre yang sampai kapanpun akan selalu gue miliki. Gue kaya raya. Setidaknya, gue punya 8 nyawa yang bisa gue banggain.
Dinduwl, Nda, Pudii, Moiy, Chilly, Kara, Lidia, dan Dira.
Rentetan nama tadi merupakan nama yang paling sering gue mention di Twitter, nama yang sering gue tag fotonya dari facebook, nama yang sering gue cari setiap kali SOS berkibar di pikiran gue. Mereka yang engga pernah capek menyediakan telinga-telinga nya, menyediakan mata-mata nya. Mereka seakan kakak-kakak yang nasehatnya selalu mengalir, selalu mengitari gue. Seperti bumi yang terus berputar, seperti itulah mereka. Mengelilingi gue. Mereka menyuarakan pikirannya atas segala tumpahan cerita yang gue jejali ke mereka, mereka tidak menggurui, mereka tau porsinya masing-masing. Kapan harus hanya tertawa, kapan harus melankolis, kapan harus benar-benar memukul kepala gue dengan panci untuk menyadarkan gue. Mereka unik. Mereka punya cirinya sendiri.

Gue sebenernya ketawa sambil ngetik. Ini lucu sih menurut gue. Gue bahkan ngga tau apa yang ada di otak mereka. Gue berlebihan menganggap keberadaan mereka? Mungkin saja. Tapi, engga pernah ada kata berlebihan untuk jumlah yang juga tidak sedikit.

Terimakasih, seniors.
Untuk semua bentuk terimakasih yang belum sempet gue ucapin.
Thank you for being my aspirins, vitamins, and simply, my friends :)




Tuesday, June 8, 2010

begini rasanya

13.47 WIB

Semangat 45 ala ala pejuang kemerdekaan mendadak menyelimuti gue
Adrenalin mengalir sederas gerombolan air yang menjebol bendungan
Pagi ini setumpuk kertas-kertas penentu kehidupan gue, akan gue serahkan
Ya, hari ini. Jangan ditunda lagi. Tolong!
Dengan bekal niat, sarapan mie instan, dan uang seadanya, kaki ini melangkah
Keluar dari rumah.
Keluar dari tempat berbulan-bulan ini kertas tadi disimpan
Digarap, disimpan, untungnya tidak disemayamkan.

Perjalanan cukup lancar
Jakarta.
Sepertinya prinsip 'niat baik berbuah baik' berlaku
Terimakasih untuk menyediakan jalur yang tidak padat
Kendaran bermotorpun nampak bersahabat
Semuanya seperti tunduk pada skenario
Semua menjalani perannya
Mereka tau kapan harus menyalip mobil gue, kapan harus memberikan gue jalan
Perfect!

Mr.Radio..
Apapun lagumu pagi ini, tidak akan menandingi lagu yang ada di kepala gue
Lagu lama.
Judulnya : nerves alias deg-deg-an, penyanyi : GUE.
Semakin dekat ke kampus, makin engga menentu
Semangat pejuang tadi sudah bukan 45, entah berapa nominalnya
Ayolah pejuang, bangkitlah. Tancapkan bambu runcingmu di pusat otakku
Tidak ada rasanya.
Bahkan tidak sakit sekalipun.
Bagaimana kompeni-kompeni itu bisa mati atau setidaknya kesakitan??
Gue tau. Gue yang salah.
Gue mati rasa.
Berlebihan? Bebas. Ini adalah kerja sama otak & jari gue.
Kritik saja. Mungkin itu lebih tajam dari bambu runcing.
Hingga gue bisa merasa lebih hidup dan bangkit lagi

Langkah gontai.
Bukan karena lelah, hanya sedikit mengatur nafas.
Mengatur perasaan yang sempat membuat blokade-blokade sendiri.
Baiklah. Sudah.
Gue beranikan untuk memasuki ruangan dosen sakti mandra guna.
Dosen pembimbing.
Ibu dengan gelar DR di depannya dan diakhiri dengan M.Si dibelakangnya
Perawakannya sederhana, namun ia kaya akan ilmu
Beliau bukan sekedar dosen di mata gue yang berjumlah 4 ini
Beliau tempat bertukar pikiran tentang sebuah dunia
Dunia media.
Itulah satu-satunya dunia di mana gue dan Beliau bisa berbincang dengan durasi cukup panjang.

Beliau tersenyum.
Beliau tau, gue akan mengurangi sedikit bebannya.
Paling tidak, satu dari beberapa murid yang dibimbingnya, menunjukan kemajuan
Gue tersenyum.
Satu kalimat Beliau lontarkan dengan paras teduhnya
'Akhirnya.. Selesai juga ya.. Apa yang kamu rasa?'
Gue tersenyum. Memutar otak. Berusaha berkomunikasi dengan hati.
Mencari jawaban. Menerka. Apa yang gue rasa.
Mulut ini tidak bisa kompromi. Asal ceplos.
'Excited banget, Bu!!'
Lalu gue diam. Memukul diri sendiri dengan mode tangan invisible.
Beberapa saat perbincangan hangat terjadi.
Terjadi begitu saja.
Kami tak lagi bicarakan skripsi.
Beliau menanyakan apa langkah gue selanjutnya.
Gue tersenyum. Kali ini tak perlu berkomunikasi dengan organ lainnya.
Bekerja.
Satu jawaban pasti, singkat, dan apa adanya.

Birokrasi pengumpulan pun tak merepotkan
Mendadak gue menjadi orang super prepare
Semua fotocopy berkas ternyata ada di mobil
Benar-benar para aktor dan aktris ini menaati skenario
Daaaan akhirnya....
Resmi dikumpulkan.
Lega. Seperti habis makan perment mint pelega tenggorokan.
Rasanya bisa berjalan dengan beban yang berangsur mengecil
Enak.
Mengapa tidak dari dulu saja bila tau rasanya seperti ini.

Namun, ini masih setengah perjalanan
Badai besar di depan sana masih harus dihadapi, kapten.
Bersiaplah.
Semua awak kabin sampai detik ini terus mendampingi
Namun hanya kaptenlah yang akan maju untuk membuat keputusan
Keputusan mau diarahkan ke mana perahu ini.

love’s like a runway but which one do I love more ?

11.45 WIB

Sex and The City 2, breathtaking!

Jalan cerita yang mudah di serap, dengan bumbu bercanda ala hollywood, penokohan yang sangat kuat, dan tentunya... bertaburan campur tangan para designer fashion.
Gue memang tidak sekelas Muara Bagdja, Samuel Mulia, Boedi Basuki, atau Sonny Muchlison, yang biasa mengamati mode.

Tapi film ini benar-benar membuat yang awam jadi melek fashion.

Siapa sih yang engga melotot liat Carrie dengan backless dress Christian Dior Daily yang dipadankan dengan pump shoes Louboutin Bridget Strass, gilaa.. bahan lace dengan corak bunga dikawinkan dengan chunky gold heels bisa jadi spektakhulaaaa!

Inget waktu di adegan-adegan awal di mana si Charlotte tampil all pink? mulai dari hand bag, atasan, dan rok nya semua sentuhan Dior. tapi kalo kita lihat apa yang menyelimuti kaki si ibu dengan 2 anak perempuan ini, lagi-lagi ada nama Louboutin di dalamnya. slingbacks putih dengan heels warna pink, mempercantik tampilan Charlotte.

Adegan paling seru dimana semua designer secara implisit berparade adalah saat adegan makan siang di padang pasir. Ini adalah ide Miranda, si pengacara yang dianggap terlalu banyak bicara oleh atasannya. Miranda mengajak ke-3 sahabatnya untuk makan siang, diluar dugaan para sahabatnya, ternyata tempatnya adalah di padang pasir, dimana mereka harus menunggang unta sebelum menyantap makan siangnya. Ke-3 sahabatnya ini jelas panik, karena mereka tidak menggunakan pakaian yang sesuai untuk menunggang unta. Namun, Miranda telah menyediakan segalanya..

Parade 'kantong belanjaan' dengan nama designer berseliweran. Ferragamo, Hermés, Dior, Cavalli, dan sederet lainnya yang gue lupa ada apa lagi.

Hermés cukup mencuri perhatian gue. Dan ternyata yang beruntung memakai koleksinya adalah Miranda. Miranda yang biasanya tampil casual dan seadanya, siang itu menggunakan dress penuh warna dengan padanan topi cowboy Hermés serta sendal Ferragamo. Di scene yang sama, Charlotte menggunakan topi dari Vivienne Westwood. KEWL!

Botox, pilates, rentetan obat-obatan dalam masa menopause di usia 52 tahunnya, dan ritual-ritual unik, udah pasti itu semua milik Samantha. Siapa yang bisa menggunakan krim untuk merangsang sejumlah syaraf tertentu dengan melepas celana dalam DI RUANG KANTOR yang tembus pandang? Hanya Samantha lah yang bisa. Siapa yang paling panik ketika melihat tebaran dada kotak-kotak para pemain sepak bola dan tidak merasa ada rangsangan sedikitpun? Samantha. Siapa yang paling bisa mengenali bahwa pelayan kamarnya adalah gay hanya dengan cara si pelayan menyebutkan namanya? Samantha. dan petualangan ke Abu Dhabi inipun juga karena Samantha. Jadi inget sama adegan di padang pasir, dimana Samantha menggunakan dress Jean Paul Gaultier dengan tutupan kepala ala ala Cleopatra. Di sini Samantha bertemu dengan seorang arsitek bernama Spirt, dan sudah dapat ditebak Samantha si sexaholic ini pasti akan mengeluarkan jurus-jurusnya untuk memikat arsitek yang manly ini.

I already know what my addiction is

I be looking for labels, I ain’t looking for love

I shop for purses while love walks out the door

Don’t cry, buy a bag and get over it

And, I’m not concerned with all the politics

It’s a lot of men I know I could find another.

What I know is that I’m always happy when I walk out the store, store

I’m guessing Super califragi sexy, nothing to be playing with

I love him, hate him, kiss him, diss him, tryna to walk a mile in my kicks

CRAZY LITTLE THINGS

1. Back to 80's scene. waktu awal-awal Carrie dateng ke NY, coba liat apa yang memeluk kaki berukuran 6.5 ini, CONVERSE! sedangkan Miranda menggunakan REEBOK! wohooo!

2. Vintage black dress yang dipake Samantha ternyata bukan satu-satunya yang menarik perhatian, karena sunglasses Ray-Ban juga merupakan identitas tersendiri

3. Dari sekian banyak statment-shoes yang ada di film ini, Manolo Blahnik muncul disaat yang paling tepat dan pasti menjadi perhatian penonton. Waktu Carrie ada di spice market dan ingin mencoba sepatu seharga 20 dollar, ia meletakan Manolo nya di atas meja dan voila... All eyes on that shoes

4. Di salah satu adegan dimana ke-4 sahabat ini berkumpul untuk berbincang, Charlote yang mengenakan dress warna-warni dengan berani menggunakan belt Chanel yang di sulap menjadi bandana.

5. Liza Minneli. yes baby. she's here. gue engga tau banyak tentang dia. bahkan sewaktu gue download OST SATC 2, gue liat ada lagu Single Ladies yang di cover sama seseorang bernama Liza ini. Jadi, gue mencari tau lewat google. Gue baru sadar kalo dia tuh yang nyanyiin New York New York (selain Frank Sinatra dan Bunda Dorce tentunya). Single Ladies menjadi lebih Broadway dalam microphone nya.

kata orang namanya skripsi

22.53 WIB

hari ini gue berpergian dengan trayek yang tidak begitu menyenangkan
kebanyakan adalah berurusan dengan institusi formal
apa sebutannya? kampus.
bukan, bukan, bukan kampus dengan logo prajurit membawa pedang dan tameng itu
ini kampus dalam arti kata sesungguhnya
letaknyapun di sekitaran Karet, dan bukan Kuningan.
mengurus sebuah hasta karya yang mereka sebut skripsi
lembaran-lembaran yang isinya deretan huruf dan sesekali muncul angka
belajar dari taman kanak-kanak, ditentukan oleh ribuan kata yang ada di dalamnya
gila!
the power of words.

sering bolak balik ke kampus untuk bertemu dosen, bukan jaminan.
tidak ada yang bisa menjamin kelulusan seseorang hanya dari kuantitas pertemuan
tapi dari kulitasnya
cliché ? memang.
memang? memang!
mondar-mandir ke kampus membawa setumpuk buku referensi
menunjukan muka frustasi. depresi.
setiap bertemu teman sejawat, pertanyaan yang lagi-lagi cliché pun terlontar
'udah sampe bab berapa?'
gue sampe heran.
iya heran.
gue jarang atau bahkan sangat jarang menanyakan progres skripsi seseorang
untuk apa? bukan karena tidak peduli atau acuh.
bukan, teman. bukan itu
bukankah itu menjadi beban tersendiri?
oke, sebagian berkata itu bisa menjadi motivasi
motivasi apa? untuk menggenjot otak lebih intens sehingga cepat selesai?
tidak. bukan begitu caranya.
setidaknya, sistem seperti itu tidak berlaku dalam rentetan hidup gue.

manusia adalah mahkluk sosial
aaah... itu ada di salah satu kalimat bab 1 gue.
manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya
untuk apa? untuk bertahan hidup, untuk memenuhi kebutuhannya.
dalam mempertahankan hidupnya, manusiapun saling berlomba.
berlomba, berkompetisi, bertarung
ingat apa kata hukum rimba?
yang kuat yang bertahan
yang lemah? yang lemah cobalah untuk lebih kuat.

kita semua berlomba
tanyalah alam bawah sadar lo semua
Si A udah di bab 3
Si B lagi revisi bab 4
Si C udah submit
lalu? apakah Si A dan Si B tidak ingin segera seperti Si C?
*senyum penuh arti.

kembali ke hari ini
lelah.
gue engga melihat perubahan yang signifikan
ayolaaah.
gue ingin sidang cepat-cepat
kenapa ya?
sindrom umur sudah 22tahun dan tidak bekerja
cepat lulus, cepat kerja, cepat cepat menjadi lebih cepat

beberapa bulan ini gue habiskan di depan laptop
beberapa kali ke toko buku
beberapa kali ke perpustakaan
beberapa kali bertemu dosen pembimbing
hasilnya?
beberapa kali revisi
beberapa kali iman, takwa, dan kesabaran diuji
beberapa kali kocek harus digali
dan besok gue akan submit semua perkara ini
InsyaAllah.

sudah malam
waktunya tidur
waktunya berperang melawan rasa takut
iya, takut akan besok
takut menghitung hari menuju sebuah masa yang disebut sidang skripsi
skripsi ini merebut banyak perhatian
merenggut kesenangan
sial.

sudahlah
selamat malam,
selamat bermimpi yang indah
karena indah hanya akan ada di mimpi
ketika ia ada di dunia nyata, namanya bukan indah
ia bisa jadi edi, rosa, intan, kiki, asti, atau siapapunlah
ia bisa jadi siapapun yang ada di dekat anda
yang membuat anda merasa...... nyaman.

Monday, June 7, 2010

toserba 24 jam

09.30 WIB

angka 2 ditambah angka 2, bukan jadi angka empat
gue lebih suka menulisnya 22
refleksi diri saat berkaca disebuah cermin lemari di dalam ruangan 4x4
siapa di sana?
bocah dengan ekspresi standar
benar-benar standar. seperti memakan mie instan tanpa cabe rawit, sawi, kol, dan telor.
biasa-biasa saja. seperti kaum mayoritas.
namun ada yang tak biasa
yang tak bisa ditangkap oleh si cermin

sosok itu tak berdiri karena dirinya sendiri
dia bukan patung yang sengaja dipahat untuk kokoh berdiri
bocah ini rapuh.
bocah ini sering menangis untuk hal-hal sepele.
cengeng.
namun sampai detik ini ia masih berdiri
setidaknya dia benar-benar berdiri
walau kadang menyender pada tembok atau rukuk sejenak
setidaknya masih berdiri
sekuat tenaga

gue bertanya dalam hati
ya, dalam hati saja sudah membuat gue gemetar
apa yang membuatnya bisa terus berdiri
gue tau betul apa-apa saja yang pernah menghampirinya
rasa sakit, kecewa, penat, duka, semua problematika manusia
dia kan manusia. hidupnya bersentuhan dengan orang lain
manusia bertemu manusia, lantas apa yang timbul?
suka. cocok. cinta. khianat. benci. suka lagi. merasa cocok lagi. dan seterusnya
rantai kehidupan. begitu terus. terus begitu.
lalu apa yang berbeda?
sama saja.

ada yang berbeda.

setiap orang punya caranya sendiri untuk bertahan
ada yang lari dari kenyataan
ada yang maju tak gentar
ada juga yang pasrah
ada juga yang berpura-pura tidak bermasalah

jangan bertele-tele, kawan.
sebutkan saja apa rahasianya

bocah tadi masih bercermin
tersenyum sesekali
walaupun senyumnyapun sama saja, standar.
ia mensyukuri apa yang dilihatnya
sosoknya masih bisa bertahan karena ada sosok lain di sekitarnya
sahabat.

persahabatan yang tidak biasa.
bukan, bukan karena dari temen jadi demen
BUKAN.
persahabatan yang nyaris tidak ada kata manis di dalamnya
cacian, makian, sindiran, pukulan, gebukan, hingga hal-hal anarkis lainnya
tapi mereka bersahabat
bocah dalam kaca tadi punya sahabat yang setia mendampinginya
sahabat yang diakuinya sahabat sejak dari rahim
begitu dekat. hingga tak ada satupun hal yang biasa disebut rahasia
setidaknya itulah yang ia tau
paling tidak itulah yang dilakukan bocah tadi pada sahabatnya

begitu dekat.
hingga tatapan mata, lirikan mata, senyum, dan bisu menjadi bahasa baru
tidak usah menghabis-habiskan tenaga hanya untuk berkata
'eeeehh liaaatt tuuh! ke kampus pake high gladiator! buset... mau ke mana dieeee??'
cukup melirik, senyum bersamaan, ledakan tawa, lalu diam.
gue suka melihat pemandangan seperti ini.
banyak yang suka.
banyak yang bertanya
dua sahabat tadi hanya tertawa
ambigu.



seperti toserba yang buka 24 jam non-stop
semua serba ada dan benar-benar tidak pernah tutup.
mau apa?
chiki dengan rasa curhat-tengah-malem ?
biskuit bbm-sampe ketiduran-paginya nyambung lagi ?
minuman ikutan-nangis-kalo-salah satu-ada-yang-cerita-sedih ?
atau sekedar obat ketawa-sampe-sakit-perut ?
semua benar-benar ada
dan nyata.

hampir tak pernah berselisih
hampir tak pernah bertengkar
namun hampir bukan berarti tidak pernah
mereka manusia yang punya ego
pernah. namun jarang. sangat jarang.

satu sama lain menjadi vitamin
saling menguatkan
saling memberi asupan tenaga
bukan hanya saat airmata menjadi tema
namun disaat tertawa berdua dirasa lebih indah
seperti persahabatan ini
yang berangsur jadi lebih dewasa
seperti umur-umur yang terus bertambah
seperti gue, si bocah, dan sahabat yang dari tadi disebut.
sahabat yang tanpa harus gue sebut namanya, dia pasti tau ini semua tentangnya


tamat.
namun persahabatan mereka masih bersambung.

Sunday, June 6, 2010

Mr. Monday

08.37 WIB

Pagi menjadi tidak sekedar pagi bila mimpi semalam berkesan
Pagi juga tak hanya pagi kalau semalam terjadi sesuatu
Saat jiwa kembali masuk ke dalam raga
Namun mata masih ingin terpejam
Kontraksi mini terjadi di dalam tubuh
Masih ingin tidur. Masih ingin bermimpi
Masih ingin menghindari kenyataan.
Masih dan masih dan masih terbuai
Terbuai bujuk rayu dari sosok gila yang mampir semalam

Long time no see... Long time no see
Kata itu terus berputar di ruang kosong pojok kanan pusat manusia
Otak. Hati. Paru-paru. Semua
Tanpa terlewat sedikitpun
Bagai aliran dari hulu ke hilir dengan sedikit bantuan turbin di akhir
Deras. Kencang. Bertenaga. Super!
Kewalahan aku dibuatnya.
Sampai akhirnya berjalan kesebuah titik
Zona paling aman saat ini
Titik pasrah

Bila Armada bersenandung 'mau dibawa ke mana hubungan kita?'
Maka Kotak hanya menjawab 'pelan.. pelan... sajaa...;
Tak menjawab pertanyaan.
Apanya yang pelan-pelan??
Keadaan seperti ini?
Gila!

Sudahlah.
Aku putuskan untuk putus....kan
Putuskan untuk bangun dari tidur
Bangun dari apa yang sempat mampir
Bangun dari yang semalam terjadi

Selamat pagi, Mr. Monday
Terimakasih telah menyadarkan umat manusia di bumi ini
Bahwa hari Minggu telah selesai
Hari 'terserah mau ngapain aja boleh' sudah harus berganti
Dan kini datang hari paling serius diantara hari-hari lainnya
Hari paling penting
Hari yang menentukan akan seperti apa sisa 6 hari kedepan
Hari dimana aku tau sesuatu
Bahwa 7 hari kemarin aku terlalu sibuk
Sibuk akan sesuatu yang tidak pernah sibuk untukku
Dikejar waktu
Waktu dikejar
Lelah. Berhenti. Istirahat.

kesukaan

19.55 WIB

Petang tadi
Lagu kesukaan mengudara di radio
Di tengah kemacetan jakarta yang tidak mengenal libur
Ini Ahad, kawan.
Tidak kah lebih menyenangkan bila berdiam di rumah?
Menonton kotak bertransmisi UHF sambil menaikan kaki
Atau manjakan raga di atas busa raksasa
Atau setidaknya diam sajalah di rumah

Berbondong-bondong kendaraan beroda empat
Dan berkloter-kloter sepeda bermotor
Berlomba mencari celah
Jalurku di sebelah kanan
Dan aku tetap di kanan sampai akhirnya putar balik
Pendirian teguh
Teguh pendirian

Lagu kesukaan menemui masa pergantian
Aaah.. Lagu apa ini?
Bukan lagu kesukaan.
Namun tetap frekuensi tak dirubah
5menit.. 10menit.. 15menit
Percuma.
Ditunggupun tak kunjung terdengar

Namun...

Kesukaan yang lain terdengar
Terdengar lagu yang familiar dari saku celana
Berdebar.
S'lalu excited menebak siapa biang kladinya
Sederet angka
Sebuah nama
Percakapan renyah
Tertawa tanpa pandang bulu
Sekejap menutup mata
Ketika mata ini terbuka
Ternyata bukan mimpi
Lama tak terdengar suara kesukaan ini
Apa kabar?
Tentu bukan itu pertanyaanku
Aku hanya tertawa
Terus tertawa
Waras coret
Alias hampir gila

5menit..10menit..15menit
Kesukaan suka-suka
Suka kesukaan
Aku suka lagu yang diputar tadi
Aku suka suara yang menelvon tadi
Aku suka petang tadi
Petang tadi aku suka
Ya.
Kesukaan.

Saturday, June 5, 2010

kring...

10.00 WIB



Benda mati alat telekomunikasi yang biasanya biasa-biasa saja
Pagi ini menjadi luar biasa
Bukan karena bentuknya yang berubah jadi oktagon atau
Warna nya mendadak turquoise atau bahkan fuschia
Bukan.. Bukan itu
Si penelvon
Si pengangkat telvon
Keduanya orang yang punya tempat tersendiri di sini..
*mengarahkan telunjuk kanan ke arah dada
Dua orang berumur sekitar setengah abad
Wanita perkasa
Lelaki sederhana

Benda mati itu menjadi saksi
3 menit perbincangan
Berbisik bahkan hampir tak terdengar
Rahasia?
Bukan.
Wanita perkasa ingin melindungi buah hatinya dari Lelaki sederhana
Mengapa?
Luka mendalam.
Mungkin juga dendam tanpa akhir
Atau bahkan benci sampai akhir hayat



Lalu?
Tidak ada lalu. Tidak ada terus. Tidak ada kelanjutan
Hanya meletakan gagang si benda mati
Sambungan terputus
Seiring pupusnya harapan

3 menit.
Singkat namun penuh arti.
Ingin bertukar peran
Menjadi si benda mati untuk 3 menit saja
Mendengar suara di sebrang sana
Memastikan ia baik-baik saja
Tidak lebih. Tidak kurang. Tidak dilebih-lebihkan. Tidak dikurang-kurangkan
Sederhana saja
Seperti sosoknya
Yang menghilang entah dari kapan
Saat jari tangan dan jari kaki tak mampu menghitung
Maka sudah pasti itu cukup lama
Sangat lama.
Sangat bisa menimbulkan banyak rasa



Rindu


Heran


Rindu


Kesal


Rindu


Marah


Rindu

Kecewa

Rindu.



Rindu?
Ternyata memang itu yang paling dirasa
Jika dalam hitungan dikenal Mean, Median, dan Modus
Maka yang satu ini di sebut Modus.
Yang paling sering muncul.


Klik.

percakapan dua sejoli

18.35 WIB

tidak sengaja mendengar percakapan hati ke hati antar 2 benda mati
bahkan benda mati punya perasaan dan kekhawatiran yang ingin disampaikan

Pencil : I'm sorry =(

Eraser : Why?? You didn't do any mistake..

Pencil : Mmm.. Sorry cause you get hurt because of me, E..

Eraser : Which part in my life that you think you hurt me?

Pencil : Cause everytime i make mistake, you're always there to erase it. But as you made my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You're getting smaller and smaller =(

Eraser : Yes, that's true, but i dont mind.. I was made to do this, P..
I was made to help you whenever you do something wrong. I realized, someday i'll be gone, and by that time you have to find the new one. To be honest, im happy with my job.. So please, stop worrying.. I hate to see you sad =)

Friday, June 4, 2010

derasnya rintik

13.20 WIB


rintik kembali datang basahi kering yang dari pagi rindu akan sentuhan
namun kali ini rintik tidak sendiri
ia datang berkompi-kompi hingga muncul gemuruh
bagai derap pasukan langkah kanan kiri irama peperangan
bukan ini rintik yang ku kenal
rintikku begitu manis..
hingga aku lupa bahwa sebenarnya ia tawar

rintik di siang hari saat terik dan bukan mendung
berangsur-angsur jati dirinya bergejolak
seharusnya ia datang saat langit mulai redup
rintik adalah tangisan langit
tidak mungkin langit menangis saat sedang tertawa
saat ia cerah tanpa ada ba bi bu lalu turunlah rintik
tidak mungkin..
tapi aku lupa bahwa rintik selalu memungkinkan yang tidak mungkin


DERASNYA RINTIK

dua kata yang berlawanan
dua dimensi yang saling memunggungi
namun kini saling melengkapi

menyempurnakan kata, menyempurnakan kita.