Friday, November 5, 2010

Maka..?

19.52 WIB

Bukan sekedar distorsi pengisi hening di perpustakaan
Bukan pula sorakan pemanis dalam pertandingan
Gue mulai terbiasa dengan ketololannya
Dengan kepolosannya
Dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos seperti petasan banting
Gaya bercandanya yang memaksa tawa ini terpelanting
Dia adalah dia.
Engga peduli dengan sekitarnya, masa bodokatanya
Dia berjalan tanpa beban, tanpa banyak rencana
Tanpa takut dan ragu, tanpa banyak ba bi bu

Perhatian gue teralihkan
Yang belum pernah ditaklukan, kini ditundukannya
Diajaknya mata ini bermain dengan dunianya
Ditunjukannya bahwa menunggu engga selamanya asik seperti karambol
Dijelaskan bahwa cinta untuk dinyatakan bukan dipendam. Gue tertampol.
Bahwa akhirnya dia bermain majas karena dia seperti sastra
Dia terlalu nyata untuk berjejer di rak SciFi atau Fantasy
Terlalu manis untuk diletakan di bagian Horror
Terlalu sederhana kalau dipaksakan masuk ke barisan Hobbies
Maka Literature lah yang paling sesuai menjadi porosnya
Seni menulis yang di dalamnya ada fiksi dan non fiksi
Seni yang membawanya bergerilya di hati ini
Seni yang membuat A B C menjadi cacat arti


Tanpa mengurangi rasa hormat
Topi ini diangkat.
Mengakui bahwa kesederhanaan selalu punya magis nya sendiri
Bahwa suka karena terbiasa adalah benar adanya, dan
Bahwa rasa nyaman seperti tidur di kasur air adalah magnet,
adalah perekat mata ini dengan matanya.
Kini tawanya menjadi favourite di malam hari
Sapanya menjadi molekul adiktif setiap pagi
dan dirinya menjadi yang ditunggu seperti Sabtu
Dia adalah dia.
Rahasia terdalam dari sebuah perasaan telah diketahuinya
Namun mulut masih dalam fase kontra
Enggan mengucap, enggan berbisik.
Biar mata yang mengambil alih, biar tangan yang berjabat.
Menghapus tanya yang ada, meniadakan jarak yang ada
Dia adalah dia, dia bisa menjadi kita.
Dia adalah kita dengan penambahan gue di dalamnya.
Maka?

2 comments:

  1. Dia, diaa, diaaaa.. *ala Afghan. Happy to read it. Happy to know that you finally feel this kind of feeling again. Happy to see you happy, best! :)

    ReplyDelete
  2. ahahahhaa2x! i wish it's not only my imagination =p kebiasaan punya pacar khayalan. yang sempurna tanpa cela. kali ini engga bisa bedain, masih dalam khayalan atau udah di dunia nyata =p

    ReplyDelete