19.30 WIB
Bukan sekedar anestesi cinta-cintaan
Namun ampul demi ampulnya benar memabukkan
Seperti sebuah diagnosa luar biasa,
gue dan rasa ini menyatu sempurna
Tanpa ada basa basi
Tanpa perlu resep racikan farmasi
Anatomi ini menari mengikuti syaraf hati
Ia datang seperti sel-sel yang berkolaborasi
Antipiretika, analgetika, dan sedikit antidepresan
Hilang semua rasa sakit dan hampir hilang kesadaran
Bukan sok-sokan bermain kata milik anak kedokteran
Gue tetap anak komunikasi yang sulit berkomunikasi
Namun perasaan ini memaksa untuk direnda
Dengan bahasa yang berbeda namun sarat makna
Gambaran tadi hanya secuil dari otak kiri yang berjabat dengan jari
Pusaran bahagia sesungguhnya terlalu megah
Sampai sulit sedemikian rupa untuk dijarah
Biarkan senyum-senyum yang ada berduplikasi setiap hari
Selagi dirinya masih melebur dengan enzim dan para sendi
Selagi gue dan dia merasakan hal yang sama
Yang tanpa diucapkan dengan kata, kita tau artinya
dan menggunakan tawa sebagai tebusannya
Walau kadang selalu tertawa lebih dulu
Sebelum berbagi cerita.
Sebelum terbius bakteri-bakteri (yang kuharap itu) cinta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment