Monday, July 26, 2010

samar

19.00 WIB

rasanya baru kemarin diserang susah tidur
dibombardir dengan paradigma tentang dirinya
dibuat pusing menelusuri labirinnya
dan dijungkir namun lupa ia balikkan

rasanya baru sejam yang lalu ditampar tawa
terkikik tak kenal henti dengan dirinya
membahas apa yang ada dalam 24 jam setiap harinya
gue memang banyak diam. diam-diam dihanyutkan
terbawa arus oleh ceritanya. oleh caranya bercerita
bukan karena tawanya yang meledak-ledak seperti molotov
bukan juga semata-mata karena bahasa tubuhnya yang ia kerahkan
namun gue selalu suka. suka dengan ceritanya. suka dengan dirinya

engga ada yang berubah
dari dulu hingga bumi ini berevolusi 3 kali
gue (hampir) selalu ada buat dia dan sebaliknya
tanpa ada udang dibalik batu
tanpa ada tipu muslihat
semua berjalan dengan baik
sebaik matahari yang mau berganti shift dengan bulan
sebaik pluto yang rela jabatannya dicopot

namun dasar manusia
mengunci hati rapat-rapat akibatnya malah berontak
benteng pertahanan runtuh, jendral.
tidak bisa lagi pura-pura dalam perahunya kura-kura
ini benar-benar suka

semua tampak samar
seperti lupa memakai kacamata
dalam samar ini, muncul secercah rasa
rasa yang engga ada dalam buta atau nyata
hanya ada di dalam samar.
gue menikmatinya. para pecundangpun ada di blok yang sama
dalam samar, tanpa harus ada deklarasi cinta, dia milik gue

tapi sekarang...
mata ini dipaksa memakai alat bantu penglihatan
semuanya nampak jelas. sangat jelas dan nyata
sangat nyata hingga bukan hanya mata ini yang harus rela
namun ujung kepala sampai ujung kaki semua
bahwa sudah saatnya mata ini melihat dunia
yang isinya bukan hanya paras dan seluruh tentangnya
mata ini kini beristirahat
dari samar yang menjelma hampir selamanya

selamat datang, serdadu ciut nyali
semoga berhasil di medan yang kali ini
atau pergi saja ke jawa bila tak ingin lagi di medan