Friday, June 4, 2010

derasnya rintik

13.20 WIB


rintik kembali datang basahi kering yang dari pagi rindu akan sentuhan
namun kali ini rintik tidak sendiri
ia datang berkompi-kompi hingga muncul gemuruh
bagai derap pasukan langkah kanan kiri irama peperangan
bukan ini rintik yang ku kenal
rintikku begitu manis..
hingga aku lupa bahwa sebenarnya ia tawar

rintik di siang hari saat terik dan bukan mendung
berangsur-angsur jati dirinya bergejolak
seharusnya ia datang saat langit mulai redup
rintik adalah tangisan langit
tidak mungkin langit menangis saat sedang tertawa
saat ia cerah tanpa ada ba bi bu lalu turunlah rintik
tidak mungkin..
tapi aku lupa bahwa rintik selalu memungkinkan yang tidak mungkin


DERASNYA RINTIK

dua kata yang berlawanan
dua dimensi yang saling memunggungi
namun kini saling melengkapi

menyempurnakan kata, menyempurnakan kita.

No comments:

Post a Comment