Tuesday, June 8, 2010

kata orang namanya skripsi

22.53 WIB

hari ini gue berpergian dengan trayek yang tidak begitu menyenangkan
kebanyakan adalah berurusan dengan institusi formal
apa sebutannya? kampus.
bukan, bukan, bukan kampus dengan logo prajurit membawa pedang dan tameng itu
ini kampus dalam arti kata sesungguhnya
letaknyapun di sekitaran Karet, dan bukan Kuningan.
mengurus sebuah hasta karya yang mereka sebut skripsi
lembaran-lembaran yang isinya deretan huruf dan sesekali muncul angka
belajar dari taman kanak-kanak, ditentukan oleh ribuan kata yang ada di dalamnya
gila!
the power of words.

sering bolak balik ke kampus untuk bertemu dosen, bukan jaminan.
tidak ada yang bisa menjamin kelulusan seseorang hanya dari kuantitas pertemuan
tapi dari kulitasnya
cliché ? memang.
memang? memang!
mondar-mandir ke kampus membawa setumpuk buku referensi
menunjukan muka frustasi. depresi.
setiap bertemu teman sejawat, pertanyaan yang lagi-lagi cliché pun terlontar
'udah sampe bab berapa?'
gue sampe heran.
iya heran.
gue jarang atau bahkan sangat jarang menanyakan progres skripsi seseorang
untuk apa? bukan karena tidak peduli atau acuh.
bukan, teman. bukan itu
bukankah itu menjadi beban tersendiri?
oke, sebagian berkata itu bisa menjadi motivasi
motivasi apa? untuk menggenjot otak lebih intens sehingga cepat selesai?
tidak. bukan begitu caranya.
setidaknya, sistem seperti itu tidak berlaku dalam rentetan hidup gue.

manusia adalah mahkluk sosial
aaah... itu ada di salah satu kalimat bab 1 gue.
manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya
untuk apa? untuk bertahan hidup, untuk memenuhi kebutuhannya.
dalam mempertahankan hidupnya, manusiapun saling berlomba.
berlomba, berkompetisi, bertarung
ingat apa kata hukum rimba?
yang kuat yang bertahan
yang lemah? yang lemah cobalah untuk lebih kuat.

kita semua berlomba
tanyalah alam bawah sadar lo semua
Si A udah di bab 3
Si B lagi revisi bab 4
Si C udah submit
lalu? apakah Si A dan Si B tidak ingin segera seperti Si C?
*senyum penuh arti.

kembali ke hari ini
lelah.
gue engga melihat perubahan yang signifikan
ayolaaah.
gue ingin sidang cepat-cepat
kenapa ya?
sindrom umur sudah 22tahun dan tidak bekerja
cepat lulus, cepat kerja, cepat cepat menjadi lebih cepat

beberapa bulan ini gue habiskan di depan laptop
beberapa kali ke toko buku
beberapa kali ke perpustakaan
beberapa kali bertemu dosen pembimbing
hasilnya?
beberapa kali revisi
beberapa kali iman, takwa, dan kesabaran diuji
beberapa kali kocek harus digali
dan besok gue akan submit semua perkara ini
InsyaAllah.

sudah malam
waktunya tidur
waktunya berperang melawan rasa takut
iya, takut akan besok
takut menghitung hari menuju sebuah masa yang disebut sidang skripsi
skripsi ini merebut banyak perhatian
merenggut kesenangan
sial.

sudahlah
selamat malam,
selamat bermimpi yang indah
karena indah hanya akan ada di mimpi
ketika ia ada di dunia nyata, namanya bukan indah
ia bisa jadi edi, rosa, intan, kiki, asti, atau siapapunlah
ia bisa jadi siapapun yang ada di dekat anda
yang membuat anda merasa...... nyaman.

No comments:

Post a Comment