Tuesday, June 15, 2010

kinetik menjadi listrik

01.50 WIB

Tanpa sensor tanpa seleksi
Gulungan ini masuk ke pori-pori kehidupan
Tidak ada pemberitahuan dari toa atau selebaran
Benar-benar menyelinap bagai bajing kecil
Perlahan namun pasti

Cobaan.

Begitulah gulungan tadi dinamakan
Entah siapa penemunya
Namun hati yakin ia ditakdirkan s'bagai ujian
Tuk melihat strategi tak-tik pertahanan
Apa yang mau dipertahankan?
Saat kinetik tak dikonversi menjadi listrik,
Bagaimana akal dapat tersetrum dan selanjutnya
memberikan aliran-aliran kekuatan serta ketabahan ?

Merunduklah. Menunduklah.
Simpuhkan keangkuhan kita semua.
Buang sejenak gelar mahadaya yang kita punya
Tekan tombol pause sebentar saja.
Menunda kisah selanjutnya demi hasil yang lebih sempurna
Lebih baik setidaknya.

Boleh tambahkan air mata
Boleh juga sisipkan isakan
Bebas.
Ini komunikasi antara Sang Pencipta dengan yang diciptakanNya
Perbincangan terdalam seorang manusia
Percakapan tanpa biaya sepeserpun
Gratis.

Sang Maha Pemilik Jiwa mempunyai 3 cara
Tiga jalan yang berbeda
Pertama,
Ia akan menjawab doa umatNya dengan mengabulkan apa yang diminta kepadaNya langsung saat itu juga, setelah doa dipanjatkan.
Kedua,
Ia akan tetap menjawab doa umatNya dengan tidak mengabulkan apa yang diminta, karena Ia Maha Tahu. Ia tidak akan memberikan sesuatu yang bisa menjerumuskan umatNya, namun Ia akan menggantikan permintaan tersebut dengan yang lebih sesuai, yang akan membawa kebaikan bagi yang meminta.
Ketiga,
Ia akan menjawab doa umatNya dengan menunggu saat yang tepat untuk mewujudkannya. Karena Ia lah yang paling mengerti arti kata ' Semua akan indah pada waktunya '

Selamat tidur, cobaan.
Tidak sabar tuk berjumpa di ronde selanjutnya
Dimana jiwa ini semakin membaja
Dan kau tak lebih dari secarik origami
Yang bisa disiasati sesuka raga ini beraksi
Selamat tidur.

No comments:

Post a Comment