Saturday, September 18, 2010

kolaborasi komunikasi kedokteran

19.30 WIB

Bukan sekedar anestesi cinta-cintaan
Namun ampul demi ampulnya benar memabukkan
Seperti sebuah diagnosa luar biasa,
gue dan rasa ini menyatu sempurna
Tanpa ada basa basi
Tanpa perlu resep racikan farmasi

Anatomi ini menari mengikuti syaraf hati
Ia datang seperti sel-sel yang berkolaborasi
Antipiretika, analgetika, dan sedikit antidepresan
Hilang semua rasa sakit dan hampir hilang kesadaran

Bukan sok-sokan bermain kata milik anak kedokteran
Gue tetap anak komunikasi yang sulit berkomunikasi
Namun perasaan ini memaksa untuk direnda
Dengan bahasa yang berbeda namun sarat makna

Gambaran tadi hanya secuil dari otak kiri yang berjabat dengan jari
Pusaran bahagia sesungguhnya terlalu megah
Sampai sulit sedemikian rupa untuk dijarah
Biarkan senyum-senyum yang ada berduplikasi setiap hari
Selagi dirinya masih melebur dengan enzim dan para sendi
Selagi gue dan dia merasakan hal yang sama
Yang tanpa diucapkan dengan kata, kita tau artinya
dan menggunakan tawa sebagai tebusannya
Walau kadang selalu tertawa lebih dulu
Sebelum berbagi cerita.
Sebelum terbius bakteri-bakteri (yang kuharap itu) cinta.

Tuesday, September 14, 2010

statis ajaaaaa

21.30 WIB

Rasanya selalu memacu detak jantung
Seperti menanti hadiah rahasia dalam bungkus ciki
Tangan cekatan membuka
Tarian raut wajah berlomba
Kadang bahagia, kadang kecewa, kadang biasa saja
Seperti inilah berjalan bersamanya

Namun hari ini berbeda
Sedang lelah dengan rasa yang heterogen
Biarkan kali ini hanya tunggal yang dominasi
Tidak ingin melirik ke tangan kiri
Berharap jarum-jarum itu mati
Tidak usah meniru bumi yang berputar
Statis saja


Bila saja dalam kamus tertulis kata bareng
Maka mati-matian tangan ini akan menyalinnya
Dan andaikan kamus menghapus kata pergi
Maka kaupun tak harus membuat kata itu ada