Saturday, June 5, 2010

kring...

10.00 WIB



Benda mati alat telekomunikasi yang biasanya biasa-biasa saja
Pagi ini menjadi luar biasa
Bukan karena bentuknya yang berubah jadi oktagon atau
Warna nya mendadak turquoise atau bahkan fuschia
Bukan.. Bukan itu
Si penelvon
Si pengangkat telvon
Keduanya orang yang punya tempat tersendiri di sini..
*mengarahkan telunjuk kanan ke arah dada
Dua orang berumur sekitar setengah abad
Wanita perkasa
Lelaki sederhana

Benda mati itu menjadi saksi
3 menit perbincangan
Berbisik bahkan hampir tak terdengar
Rahasia?
Bukan.
Wanita perkasa ingin melindungi buah hatinya dari Lelaki sederhana
Mengapa?
Luka mendalam.
Mungkin juga dendam tanpa akhir
Atau bahkan benci sampai akhir hayat



Lalu?
Tidak ada lalu. Tidak ada terus. Tidak ada kelanjutan
Hanya meletakan gagang si benda mati
Sambungan terputus
Seiring pupusnya harapan

3 menit.
Singkat namun penuh arti.
Ingin bertukar peran
Menjadi si benda mati untuk 3 menit saja
Mendengar suara di sebrang sana
Memastikan ia baik-baik saja
Tidak lebih. Tidak kurang. Tidak dilebih-lebihkan. Tidak dikurang-kurangkan
Sederhana saja
Seperti sosoknya
Yang menghilang entah dari kapan
Saat jari tangan dan jari kaki tak mampu menghitung
Maka sudah pasti itu cukup lama
Sangat lama.
Sangat bisa menimbulkan banyak rasa



Rindu


Heran


Rindu


Kesal


Rindu


Marah


Rindu

Kecewa

Rindu.



Rindu?
Ternyata memang itu yang paling dirasa
Jika dalam hitungan dikenal Mean, Median, dan Modus
Maka yang satu ini di sebut Modus.
Yang paling sering muncul.


Klik.

No comments:

Post a Comment