Tuesday, April 5, 2011

hilangnya aksara dan nada

19.00 WIB

Kedatangannya bukan seperti menang judi
Diharapkan dan menjadi candu kemudian
Dia datang beberapa waktu silam, sesilam-silamnya masa
Entah kapan pastinya, namun apa pentingnya?
Ini bukan masalah kedatangannya
Ini perihal kepergiannya.

Gue masih inget gimana cara dia ketawa
Engga bagus sih, tapi ada khas diujung matanya
Gue masih inget cara dia nanggepin semua cerita gue
Engga sok tua, tapi untuk umurnya yang dibawah gue, dia dewasa
Gue masih inget permainan Print Screen tiap kali kita terkoneksi
Engga keren, tapi apa pedulinya? kita sering tertawa melihat hasilnya
Gue masih inget gimana dia cerita tentang mantan dan gebetannya
Engga banyak, tapi lumayanlah ceritanya bisa memakan waktu berjam-jam
Gue masih inget.. Masih banyak yang gue inget
Engga semuanya, tapi hampir seluruh yang gue inget, punya arti
Dan gue masih inget hari dimana dia pergi dari layar-layar gue
Engga kesel, tapi sedih.

Pernah ditampar pake sendal swallow tapi ada paku nya?
Atau dilempar pake donat tapi ada jarumnya?
Atau diguyur susu ultra terus kesetrum?
Mau ketawa, mau nangis, mau kesel, mau apa?
Mau bingung.
Tanpa ada preambule, mukadimah, pembukaan, you named it
Tiba-tiba apa yang ada harus disudahi.
Secara paksa. *cetak tebal, garis bawah, cetak miring

Semua sudah habis, tanpa sisa
Seperti disapu angin
Seperti ada diskon tutup toko
Seperti akhir yang dia tulis untuk cerita antara gue dan dia
Tanpa aksara, tanpa nada
Selesai begitu saja.

No comments:

Post a Comment