Wednesday, April 6, 2011

babak akhir pertunjukan

16.10 WIB

Mempersiapkan diri untuk sesuatu yang sedang dipersiapkan
Dia yang menyiapkan, bukan gue.
Perayaan tawa, tangis haru, dan ada janji di dalamnya
Janji antara dua mahkluk ciptaan Tuhan
Bukan, kali ini bukan gue dan dia pemerannya
Gue engga ikut audisi.
Jadi kali ini dia yang maju
Seperti pion-pion tanpa ragu
Benar adanya bahwa ia memiliki hak veto
Hak paten untuk memilih pemeran pendampingnya

Lalu apa yang gue persiapkan?
Toh pementasan kali ini bukan gue bintangnya
Memang bukan, jelas bukan.
Namun, ada bundelan naskah..
Ragam plot yang mundur dan sebagian maju..
Monolog dialog yang belum dibacakan..
Dan ada babak yang tak sempat dipentaskan.
Inilah persiapan gue
Berbisnis dengan apa yang belum terselesaikan
Dan apa yang akan terjadi kemudian.

Kali ini peran gue adalah sebagai penonton
Penonton memang bukan bagian dari penokohan
Namun perannya penting
Apa yang dimainkan bukan hanya yang tertulis di naskah
Emosi penonton. Itulah yang sesungguhnya dimainkan
Dinaikan, diturunkan, begitu seterusnya hingga klimaks
Atau bahkan antiklimaks.
Inilah persiapan gue
Bernegosiasi dengan kursi dan jeda antar babak
Dan apa yang akan ditutup oleh gorden merah dipenghujung adegan

Setidaknya gue pernah ada dipanggung itu,
dengannya.
Gue pernah memerankan banyak watak,
dengannya.
Gue pun sempat beradu mulut saat diskusi alur,
dengannya.
Tepuk tangan, sindiran, elu-elu kejayaan gue dapatkan,
dengannya.

Sudah hampir selesai
Lekas berberes, bergegas
Berlenggang dengan santai
Ucapkan selamat dengan lugas

au revoir.

2 comments: